بسم الله
الرّحمن الرّحيم
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُمَرَ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ الصَّبَّاحِ ،
عَنْ ثَوْرِ بْنِ يَزِيدَ ، عَنْ حُصَيْنٍ الْحِمْيَرِيِّ ، عَنْ أَبِي سَعْدِ
الْخَيْرِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ
وسَلَّمَ ، قَالَ : مَنِ اكْتَحَلَ فَلْيُوتِرْ ، مَنْ فَعَلَ ، فَقَدْ أَحْسَنَ ،
وَمَنْ لاَ ، فَلاَ حَرَجَ.
Telah menceritakan kepada kami Abdu Rohman bin Umar, telah menceritakan
kepada kami Abdul Malik bin Shobah, dari Tsauri bin Yazid, dari Husain Al
Himyari, dari Abi Sa’ad Al Khoir, dari Abu Huroiroh, sesungguhnya Nabi
Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa memakai celak, maka
hendaknya dengan bilangan yang ganjil, barangsiapa melakukannya maka dia telah
berbuat baik dan barangsiapa tidak melakukannya, maka tidak ada dosa baginya.”
Syaikh Al Abani dan Abu Daud mengatakan hadits di atas dhoif, akan tetapi Husain Salim Asad mengatakan
bahwasanya hadits di atas Isnadnya hasan[1]
Kata dari من اكتحل فليوتر adalah saat seseorang menggunakan
celak maka disunnahkan baginya dengan bilangan ganjil.[2]
Kata مَنْ فَعَلَ ، فَقَدْ أَحْسَن
yaitu, barangsiapa melakukannya maka ia telah berbuat baik, mengerjakan pekerjaan
yang baik akan mendapatkan pahala, karena telah mengikuti sunnah Rosulullah dan
sesungguhnya Allah menyukai bilangan yang ganjil.[3]
Kata
وَمَنْ لا فَلاَ حَرَجَ yaitu, barangsiapa tidak melakukannya (dengan ganjil)
maka tidak papa (tidak ada dosa baginya).
Maksud dari hadits di atas adalah apabila seseorang bercelak lebih baik
melakukannya dengan bilangan ganjil karena Allah dan Rosul menyukai bilangan
yang ganjil, dan Ia bisa mendapatkan pahala atas perbuatannya.
Dengan hadits ini telah dijelaskan bahwasanya kita boleh menggunakan celak,
karena celak menyehatkan mata, akan tetapi kita tidak boleh menggunakannya
untuk berhias dengan berniat untuk mempercantik diri didepan orang yang tidak
mahrom, ataupun dengan menggunakannya biar diliat orang. Rosulullah Salallahu
‘Alaihi wa Sallam telah mengajarkan dengan penjelasan كانت له مكحلة يكتحل كل ليلة ثلاثة في هذه وثلاثة في [4]هذه bahwasanya beliau
memakai celak setiap malamnya, tiga kali dikanan dan tiga kali dikiri untuk
menyehatkan matanya dan menumbuhkan bulu mata dan dikuatkan dengan hadits ( خير
أكحالكم الاثمد ينبت الشعر ويجلو البصر) “Hendaknya kalian menggunakan itsmid (semacam tumbuhan
untuk celak), sesungguhnya ia dapat memperjelas penglihatan dan menumbuhkan
bulu mata.”[5]
Al istifadah min al hadits, apabila seseorang menggunakan celak maka
baiknya dengan bilangan ganjil, berpahala bagi seseorang melakukan sesuatu
dengan baik dan mengikuti sunnahnya. Celak bisa menyehatkan mata dan menjadikan
penglihatan menjadi jelas.
Maroji’
1.
Kitab Sunan Ad Daromi, Abdullah bin Abdurrohman Abu Muhammad Ad Daromi.
2. Kitab Sunan Ibnu Majah, Muhammad bin Yazid Abu
Abdullah Al Qozwini, juz 2, Daru Fikr
3. Kitab Al Wajiz Fiel Fiqh Islami, Ustadz Doktor
Wahibah Azzahili, juz 1, Darul Fikr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar